KEUTAMAAN BULAN DI TAHUN HIJRIAH

         Sebagai umat ISLAM kita mempunyai bulan dan tahun sendiri yaitu tahun HIJRIAH yang mana pada bulan-bulan tersebut banyak sekali terdapat keutama'an dan berkah dari ALLAH S.W.T. Di sini penulis mencoba menguraikan apa saja keutama'an dari bulan-bulan tersebut. Mungkin cuma sedikit yang bisa penulis uraikan dan tidak semuanya bisa di jelaskan. Semoga para pembaca bisa mengambil hikmahnya Aamiin...

       1. MUHARRAM
     Bulan muharram adalah bulan pertama pada tahun HIJRIAH dan salah satu dari empat bulan yang di hormati. MUHARRAM berarti diharamkan.
Kita di sunatkan untuk membaca do'a awal tahun yang waktunya dilaksanakan selepas manunaikan ibadah shalat maghrib.
      Di bulan MUHARRAM mengandung berbagai peristiwa penting dalam perkembangan ISLAM sejak nabi ADAM di jadikan oleh ALLAH S.W.T. Satu kelebihan pada bulan MUHARRAM adalah pada hari kesepuluh yang di kenal dengan hari 'ASYURA. Pada hari tersebut di sunatkan berpuasa bagi umat ISLAM.
AL IMAM AT TARMIZI meriwayatkan dari ABU QUTADAH bahwa RASULULLAH bersabda yang artinya:
"Berpuasa pada hari 'ASYURA akan termasuk dalam hitungan ALLAH S.W.T bahwa puasa ituakan menutup dosa setahun sebelumnya".
Kelebihan berpuasa di bulan MUHARRAM sebagaimana di riwayatkan oleh IMAM MUSLIM dari ABU HURAIRAH RA. RASULULLAH SAW bersabda yang artinya:
"Puasa yang utama (afdal) sesudah bulan RAMADHAN ialah puasa di bulan MUHARRAM". 
        2. SAFAR
     SAFAR adalah bulan kedua mengikuti perkiraan bulan kalender ISLAM yang berdasarkan tahun Qamariyah (perkira'an bulan mengelilingi bumi). Safar yang berarti kosong dan dinamakan safar karena di bulan ini orang-orang Arab sering meninggalkan rumah tangga mereka menjadi kosong karena melakukan serangan dan menuntut pembalasan pada musuh-musuh mereka.
     Menurut kepercayaan turun temurun setengah orang ISLAM yang jahil, bulan safar ini merupakan bulan turunnya bencana dan malapetaka khusunya pada hari rabu di minggu terakhir. Oleh karena itu mereka melakukan semacam ritual-ritual untuk menolak malapetaka yang mereka percayai itu. Selama berpuluh tahun bahkan sampai beratus tahun lamanya mereka telah mengamalkan mandi-manda dan berpesta yang di kenali dengan "mandi safar" pada hari rabu di minggu terakhir pada bulan safar ini. Kebanyakan dari mereka tidak mau mengadakan resepsi pernikahan di bulan ini.
     Sebenarnya bencana dan malapetaka itu tidak hanya terjadi di bulan SAFAR saja namun juga berlaku di bulan lainnya. Dan tentunya ISLAM melarang keras kepercayaan tersebut sebagaimana ALLAH S.W.T berfirman dalam Q.S ATTAUBAH ayat 51 yang artinya:
"Katakanlah (wahai MUHAMMAD): tidak akan sekali-kali menimpa kami sesuatu apapun melainkan apa yang telah di tetapkan oleh ALLAH S.W.T bagi kami. DIA lah pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu), maka hanya kepada ALLAH S.W.T lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal".
     Oleh sebab itu kita sebagai umat ISLAM yang beriman hendaklah membuang prasangka itu. Dan membuang semua kepercayaan yang percaya kepada sebuah benda atau lain sebagainya supaya kita terlepas dari yang namanya syirik.

       3. RABIUL AWAL
    RABIUL AWAL adalah bulan ke tiga menurut tahun ISLAM. RABIUL AWAL berarti musim bunga yang pertama. Bulan ini termasuk kepada bulan yang terkenal bagi umat ISLAM. Karena pada bulan ini lah Nabi MUHAMMAD SAW di lahirkan yakni lebih tepatnya pada tanggal 12 RABIUL AWAL. Kemudian menjadi RASUL pada tanggal 9 RABIUL AWAL dan wafat pada tanggal 12 RABIUL AWAL juga.
     ALLAH S.W.T berfirman dalam Q.S ALI IMRAAN ayat 31-32 yang artinya:
"Katakanlah (wahai MUHAMMAD): Jika benar kamu mengasihi ALLAH S.W.T maka ikutilah Aku, niscaya ALLAH S.W.T mengasihi kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu.Dan (ingatlah) ALLAH S.W.T maha pengampun lagi maha mengasihani. Katakanlah (wahai MUHAMMAD) ta'atlah kamu kepada ALLAH S.W.T dan RASUL-NYA. Oleh itu jika kamu berpaling, maka sesungguhnya ALLAH S.W .T tidak suka kepada orang-orang yang kafir".
       4. RABIUL AKHIR
     RABIUL AKHIR adalah bulan ke empat pada tahun hijriah. RABIUL AKHIR juga dikenal sebagai RABIUL TSANI yang berarti musim bunga yang kedua.

       5. JAMAIDIL AWAL
     JAMAIDIL AWAL yaitu bulan ke lima pada kalender ISLAM yang berarti adalah musim sejuk yang pertama.

       6. JAMAIDIL AKHIR
     JAMAIDIL AKHIR ialah bulan ke enam pada tahun HIJRIAH dan pada bulan ini terjadi suatu peristiwa yang di sebut dengan perang zi qarad. Dalam peperangan ini tercatat kehebatan ISLAM pada zaman RASULULLAH SAW. Tentara ISLAM yang hanya memiliki 30.000 orang mengalahkan tentara rom yang memiliki lebih dari 100.000 orang. Tentara ISLAM di pimpin oleh Khalid bin Al Walid dan Abu 'Ubaidah. Dan ada juga yang mempunyai pandangan dengan mengatakan peperangan itu terjadi pada bulan rejab tahun ke - 15 HIJRIAH.

       7. REJAB
     REJAB yaitu bulan ke tujuh dalam calender ISLAM yang berarti kebesaran. Bulan ini merupakan bulan yang mulia dalam ISLAM bahkan smenjak zaman jahiliah dulunya. REJAB termasuk salah satu bulan-bulan haram yang empat.
     Di dalam bulan ini kita di anjurkan memperbanyak amalan ibadah dan menjauhkan diri dari segala macam perbuatan maksiat serta kemungkaran.
     Amalan puasa di bulan REJAB adalah salah satu cara untuk menambah pahala amal ibadah kita untuk menjauhkan diri dari segala macam maksiat. Sesungguhnya barang siapa yang mendahagakan dirinya dengan berpuasa di dalam bulan ALLAH S.W.T (Bulan REJAB) maka ia memperoleh ganjaran dari ALLAH S.W.T. Selain itu kita juga di anjurkan untuk membaca ISTIGHFAR sebanyak banyaknya dan melakukan ibadah-ibadah lainnya.

       8. SYA'ABAN
     SYA'ABAN adalah bulan ke delapan pada kalender ISLAM yang berarti berpecah belah. Bulan ini dinamakan demikian karena orang-orang arab berpecah belah untuk pergimencari air. Dalam bulan ini juga terjadi peristiwa penting dalam sejarah ISLAM yaitu peralihan kiblat dari MASJID AL-AQSA ke KA'BAH di MASJIDIL HARAM. Semenjak peristiwa itu setiap menunaikan shalat dengan menghadap ke ka'bah sebagai kiblat.
     SYA'ABAN merupakan salah satu bulan yang mempunyai keistimewaan tersendiri di dalam ISLAM. Keadaan ini samalah dengan bulan REJAB dan RAMADHAN yang mepunyai keistimewaan tersendiri. Oleh karenanya kehadiran bulan-bulan ini selalu di tunggu oleh orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada ALLAH S.W.T sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh AL IMAM ABU DAUD dari AISYAH RA yang artinya:
"Bulan yg paling di cintai oleh RASULULLAH SAW akan berpuasa di bulan SYA'ABAN kemudian akan meneruskannya di bulan RAMADHAN".
     Pada bulan ini juga terdapat suatu malam yang di namakan dengan malam NISFU SYA'BAN dan kita juga di himbau untuk melakukan amalan dengan membaca AL-QUR'AN dan surah YAASIN untuk menghidupkan kembali malam tersebut. AL IMAM IBNU MAJAH meriwayatkan dari ALI RA yakni RASULLULAH SAW bersabda yang artinya:
"Apabila tiba malam pertengahan SYA'BAN maka hendaklah menghidupkan malam itu (dengan beramal ibadah) dan berpuasa di siangnya, maka sesungguhnya ALLAH S.W.T turun pada waktu itu lantaran terbenamnya matahari ke langit dunia dan berfirman: "Siapa yang memohon ampun maka AKU akan mengampuninya, siapa yang meminta rezeki maka AKU akan karuniakan kepadanya rezeki, siapa yang di timpa musibah maka AKU akan melepaskannya, adakah kamu...adakah kamu...adakah kamu...(berurutan pertanyaan dari ALLAH S.W.T) sehingga terbitnya fajar SHUBUH".
       9. RAMADHAN
     RAMADHAN yaitu bulan ke sembilan di tahun HIJRIAH yang mempunyai banyak kelebihan. Berikut ada beberapa hadis yang menyebutkan keutama'an tentang bulan RAMADHAN.
  • ABU HURAIRAH menyatakan RASULULLAH SAW bersabda yang artinya: 
"Apabila telah tiba RAMADHAN, maka di bukakanlah semua pintu Syurga dan di tutup segala pintu Neraka dan di ikat segala seytan."
 hadits di riwayatkan: IMAM BUKHAIRI, MUSLIM, NASAI'E,AHMAD dan BAIHAQI.
  • Dari ABU HURAIRAH RASULULLAH SAW bersabda yang artinya:
"Siapa yang berpuasa penuh di bulan RAMADHAN dengan penuh keimanan dan keikhlasan niscaya akan diampuni segala dosanya yang telah lalu.
 hadits riwayat: IMAM NASAI'E, IBN MAJJAH, IBN HABBAN dan BAIHAQI.
  • ABU HURAIRAH berkata aku telah mendengar RASULULLAH SAW bersabda yang artinya:
"SHALAT FARDHU kepada SHALAT yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan JUM'AT kepada JUM'AT yang sebelumnya merupakan penebus antara keduanya, dan bulan kepada bualan (yaitu RAMADHAN) merupakan kaffarah antara keduanya melainkan tiga golongan: Syrik kepada ALLAH S.W.T, meninggalkan sunnah dan perjanjian (dilanggar) telah berkata ABU HURAIRAH: maka aku tahu perkara itu akan berlaku maka aku bertanya wahai RASULULLAH adapun syrik dengan ALLAH S.W.T telah kami tahu maka apakah perjanjian dan meninggalkan sunnah BAGINDA SAW bersabda: adapun perjanjian engkau membuat perjanjian dengan orang lain dengan sumpah kemudian engkau melanggarnya maka engkau membunuhnya dengan pedang engkau, manakala meninggalkan sunnah maka keluar dari pada jama'ah (ISLAM)
 hadits riwayat: AHMAD, AL HAKIM, BAIHAQI
  • Dari ABI SOLEH AZ-ZAYYAT bahwa ia telah mendengar ABU HURAIRAH berkata RASULULLAH teleh bersabda yang artinya:
"Setiap amalan anak ADAM baginya melainkan puasa untukKU dan AKU akan membalasnya. Dan puasa adalah perisai, maka apabila seseorang berada pada hari puasa maka dia dilarang untuk menghampiri (bercumbu) pada hari itu dan tidak meninggikan suara. Sekiranya dia di hina atau di serang maka dia berkata: sesungguhnya aku berpuasa demi ALLAH S.W.T yang mana diri nabi MUHAMMAD di tangan NYA maka perubahan bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi ALLAH S.W.T pada hari kiamat dari pada bau kasturi, dan bagi orang berpuasa dua kegembiraan dengan waktu berbukanya dan apabila bertemu dengan ALLAH S.W.T dia gembira dengan puasanya.
 hadits riwayat: IMAM BUKHAIRI, MUSLIM, NASAI'E, AHMAD, IBN KHUZAIMAH, IBN HABBAN, dan BAIHAQI.
  • ABU HURAIRAH berkata: aku telah mendengar RASULULLAH SAW bersabda yang artinya:
"Siapa yang mendirikannya (puasa RAMADHAN) penuh keimanan dan keikhlasan di ampunkan baginya dosanya yang telah lau.
 hadits riwayat: BUKHAIRI, MUSLIM, TARMIZI, ABU DAUD, NASAI'E, MALIK, AHMAD dan BAIHAQI

       10. SYAWAL
     SYAWAL merupakan bulan ke sepuluh pada tahun HIJRIAH dan juga sebagai puncak kegembiraan bulan puasa dengan datangnya HARI RAYA IDUL FITRI. Dan di ketika itu semua golongan dari anak-anak remaja dewasa dan para orang tua lengkap dengan persiapannya masing-masing.
     HARI RAYA IDUL FITRI bertujuan untuk merayakan kejayaan dan kemenangan yang telah di peroleh selama berpuasa di bulan RAMADHAN. Maka mereka akan berkumpul d MASJID ataupun di lapangan yang luas untuk menunaikan SHALAT ID berjama'ah sambil berzikir, bertakbir, tahlil, dan bertasbih.
     AL-IMAM AT-TABARANI telah meriwayatkan dari ANAS bahwa RASULULLAH SAW bersabda yang artinya:
"Hiasilah hari raya kamu itu dengan TAKBIR"
      Dalam bulan SYAWAL ini juga banyak terdapat amalan amalan seperti puasa enam. AL-IMAM IBNU MAJAH telah meriwayatkan dari ABU AYYUB bahwa RASULULLAH SAW bersabda yang artinya:
"Barang siapa berpuasa di bulan RAMADHAN di ikuti puasa enam hari di bulan SYAWAL adalah menyerupai puasanya itu puasa setahun".
Puasa ini lebih afdhal dilakukan selepas hari raya dengan berturut turut.

       11. ZULKAEDAH
     ZULKAEDAH adalah bulan ke sebelas di tahun HIJRIAH yang berarti tempat duduk. Peristiwa-peristiwa bersejarah yang berhubungan dengan ibadah haji dan umrah terjadi pada bulan ini yaitu RASULULLAH SAW telah memimpin umat ISLAM menuju MEKAH untuk mengerjakan UMRAH yang pertama.

       12. ZULHIJJAH
     ZULHIJJAH yaitu bulan terakhir yakni bulan ke dua belas di tahun hijriah. Pada bulan ini juga umat ISLAM merayakan HARI RAYA IDUL ADHA. Semua umat ISLAM merayakan HARI RAYA IDUL ADHA pada tanggal 10 ZULHIJJAH dan akan dilaksanakannya amalan lain setelah itu yaitu dengan menyemblih hewan qurban. Amalan menyemblih hewan qurban merupakan salah satu bukti keikhlasan dan ketaqwaan kita dalam menghidupkan syiar agama ISLAM.
     Berkorban itu hukumnya sunat, dan fadhilat yang di peroleh dari berkorban sangatlah besar diantaranya:
  • Menambah amal kebajikan
  • Sebagai penebus dosa
  • mendapat tempat yang mulia di sisi ALLAH SWT
     Pada bulan ini juga kita di sunatkan untuk berpuasa yakni puasa ARAFAH. AL-IMAM UBNU MAJAH telah meriwayatkan dari ABU QATADAH bahwa RASULULLAH SAW bersabda yang artinya:
"Puasa pada hari arafah akan termasuk dalam hitungan ALLAH S.W.T bahwa puasa itu akan menutup dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya".
      Maksud dari menutup dosa adalah diampunkan semua dosa kecil yang telah dilakukannya kecuali terhadap dosanya sesama manusia, jika ia tidak mempunyai dosa kecil maka ALLAH S.W.T akan meninggikan derajatnya dan memeliharanya dari pada melakukan dosa.
     Semoga kita tergolong kepada orang yang beriman dan bertaqwa kepada ALLAH S.W.T Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.